Sedikit curhat di luar dunia desainku, aku juga senang dengan dunia menulis. Aku seneng banget menulis, entah itu cerpen, terjemahan, review, ataupun artikel (tapi kalau proposal atau tugas akhir itu lain lagi).
Apalagi kalau bisa mejeng di majalah nasional. Itu jadi kebanggaan tersendiri.
Rasanya jadi pengen senyum-senyum sendiri kalau melihat karya diterbitin dan
bisa dibaca banyak orang. Ihiy, malu-malu lollypop. >_<
Berawal ketika Pak
Andy, guru Bahasa Indonesia, menjelaskan tentang materi antologi puisi, sepertiya
asyik kalau puisi kita dikumpulkan menjadi satu dan menjadi sebuah buku. Aku
bermimpi untuk membukukan semua tulisanku itu. Ya, akhirnya iseng-iseng jadi juga
sebuah buku antologi puisi dan cerpen dengan judul “Untuk Dikau”. Dan tidak
disangka pula mendapat respon positif dari Pak Andy.
Setelah masuk dalam
Ekskul Jurnalistik dan Mading, aku pun hijrah menjadi penulis artikel. Tulisanku
lebih banyak ke berita. Dan dari pengalaman menjadi anggota ekskul ini,
alhamdulillah bisa mengisi dan menerbitkan majalah sekolah selama tiga edisi.
Setiap edisi ada cerita-cerita menarik yang bisa bikin ketawa-ketawa sendiri.
Seperti di edisi kedua ketika aku masih newbie yaitu sebuah tantangan untuk
mewawancarai Kepala Sekolah sendiri untuk dijadikan artikel utama di majalah
BIAS. Baru masuk langsung dapet job gede. Hahaha.
Halaman Komen Cerpen Story Edisi 30 |
Lulus SMA, semuanya
berubah. Aku memilih masuk ke Despro-ITS. Sepertinya aku keluar jalur yang
awalnya lebih ke dunia jurnalistik menjadi dunia desainer. Tapi ternyata yang
namanya hobi ya tetap hobi. Di luar kepemimpinan dari ekskul Jurnalistik dan
Mading, aku pun masih bisa mengisi salah satu halaman majalah BIAS. Salah satu
yang aku suka adalah review talkshow tentang arti cinta yang diisi oleh penulis
favoritku, Habiburrahman El Shirazy. Review ini juga diposting di blog milik Ardian Yudha.
Setelah itu aku pun
kenal dengan majalah Story, majalah yang penuh dengan cerpen yang variatif.
Beberapa rubrik yang aku suka dari majalah ini adalah Komen Cerpen dan Cerita
dari Negeri Seberang. Puas, tapi masih ingin lagi, akhirnya tulisanku (dan
fotoku) bisa mejeng di halaman Komen Cerpen dan Cerita dari Negeri Seberang
edisi 34. Yihaaa…
Tahun berganti dan aku
membaca ada semacam kompetisi berita di Citizen6 tentang "Oleh-oleh Khas Kotaku".
Sepertinya peluang nih untuk mengenalkan oleh-oleh khas Lumajang di dunia maya,
pikirku. Dengan dibantu teman-teman yang kompeten di bidang tulis menulis, akhirnya jadi juga tulisanku tentang oleh-oleh khas Lumajang
dengan judul “Serba Pisang dari ‘Kota Pisang’ Lumajang” dan tinggal menunggu
kabar saja. Dan, eh, ternyata tulisanku dimuat juga di laman Citizen6 Liputan6.com. Tapi sayang
aku nggak dapat apa-apa, cuma tulisanku saja yang dimuat. #Akurapopo yang
penting senang.
Halaman Cerita dari Negeri Seberang Story Edisi 34 |
Dan sekarang
sepertinya makin lama kuliah makin sedikit juga aku bisa meluangkan waktu untuk
menulis. Salah satu impianku saat ini adalah project serial buku pariwisata Indonesia.
Entahlah, ini karena aku sendiri merasa perlu setiap kota di Indonesia memiliki
minimal satu buku eksklusif tentang tempat pariwisata yang menjadi kebanggaan
kota itu sendiri dan sudah tentu setiap warga negara Indonesia ini wajib
memiliki buku itu untuk menambar rasa cintanya pada negeri sendiri. Aku pun
berharap project ini bisa aku wujudkan di masa mendatang. Apalagi kalau bisa
jadi buku best seller! Wooo… Setidaknya mimpiku seumur hidup minimal bisa
menerbitkan satu buku best seller bisa terwujud tuh. InsyaAllah. Aamiin.
SELAMAT BERJUANG!
USAHA KERAS ITU TAK
AKAN MENGKHIANATI!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar